Kita pada
umumnya mengharapkan tinggal dalam suatu lingkungan yang harmonis. Lingkungan
yang saling menghargai, tidak saling menyakiti antara yang satu dengan yang
lain, baik dalam bentuk perbuatan maupun hanya sekedar ucapan. Tidak berselisih
walaupun di dalamnya terdapat orang yang berbeda-beda. Betapa indahnya! Kami
yakin bahwa kita semua menginginkannya.
Islam
Mewajibkan untuk Berbuat Baik pada Tetangga
Islam
berusaha mewujudkan hal tersebut dan salah satu metodenya adalah dengan
menekankan bagi pemeluknya untuk menunaikan hak-hak para tetangga. Islam
memerintahkan untuk senantiasa berbuat baik terhadap tetangganya dan tidak
menyakiti mereka. Alloh Ta’ala berfirman yang artinya, “Sembahlah Alloh dan
janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatu apapun. Dan berbuat baiklah
kepada kedua orangtua, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin,
tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh, teman sejawat, ibnu sabil dan hamba
sahayamu. Sesungguhnya Alloh tidak menyukai orang-orang yang sombong dan
membangga-banggakan diri” (QS. An Nisaa’ : 36).
Orang yang tidak berbuat baik kepada tetangganya, bahkan tetangganya merasa terganggu dengan perbuatan ataupun perkataannya yang keji, maka orang seperti ini berhak untuk masuk neraka. Rosululloh shollallohu ‘alaihi wa sallam bersabda,”Tidak akan masuk surga orang yang tetangganya tidak merasa aman dari gangguannya” (HR. Bukhori dan Muslim).
Orang yang tidak berbuat baik kepada tetangganya, bahkan tetangganya merasa terganggu dengan perbuatan ataupun perkataannya yang keji, maka orang seperti ini berhak untuk masuk neraka. Rosululloh shollallohu ‘alaihi wa sallam bersabda,”Tidak akan masuk surga orang yang tetangganya tidak merasa aman dari gangguannya” (HR. Bukhori dan Muslim).
Beberapa
Hak Tetangga
Beberapa hak
tetangga yang wajib kita ditunaikan adalah :
Tidak
menyakitinya baik dalam bentuk perbuatan maupun perkataan.
Dalilnya
telah disebutkan di atas. Sebagian kaum muslimin merasa ‘enjoy’ menyakiti
tetangganya dengan cara menggunjing dan menceritakan kejelekannya. Wahai
saudaraku, sungguh ucapan itu telah menyakiti tetangga kita walaupun dia tidak
mengetahuinya. Hal ini lebih sering dilakukan oleh para istri. Namun anehnya,
kadang para suami juga tidak mau ketinggalan.
Menolongnya
dan bersedekah kepadanya jika dia termasuk golongan yang kurang mampu.
Termasuk hak
tetangga adalah menolongnya saat dia kesulitan dan bersedekah jika dia
membutuhkan bantuan. Rosululloh shollallohu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa
yang menghilangkan kesulitan sesama muslim, maka Alloh akan menghilangkan
darinya satu kesulitan dari berbagai kesulitan di hari kiamat kelak” (HR.
Bukhori). Beliau juga bersabda,”Sedekah tidak halal bagi orang kaya, kecuali
untuk di jalan Alloh atau ibnu sabil atau kepada tetangga miskin …” (HR.
Abu Dawud dan Ibnu Majah).
Menutup
kekurangannya dan menasihatinya agar bertaubat dan bertakwa kepada Alloh
Ta’ala.
Jika kita
mendapati tetangga kita memiliki cacat maka hendaklah kita merahasiakannya.
Jika cacat itu berupa kemaksiatan kepada Alloh Ta’ala maka nasihatilah dia
untuk bertaubat dan ingatkanlah agar takut kepada adzab-Nya. Rosululloh
shollallohu ‘alaihi wa sallam bersabda,”Barangsiapa menutupi aib muslim
lainnya, maka Alloh akan menutup aibnya pada hari kiamat kelak” (HR. Bukhori).
Berbagi
dengan tetangga
Jika kita
memiliki nikmat berlebih maka hendaknya kita membagikan kepada tetangga kita
sehingga mereka juga menikmatinya. Rosululloh shollallohu alaihi wa sallam
bersabda, “Jika Engkau memasak sayur, perbanyaklah kuahnya dan bagikan
kepada tetanggamu” (HR. Muslim). Dan tidak sepantasnya seorang muslim
bersantai ria dengan keluarganya dalam keadaan kenyang sementara tetangganya
sedang kelaparan. Rosululloh shollallohu alaihi wa sallam bersabda,”Bukanlah
seorang mukmin yang tidur dalam keadaan kenyang sementara tetangga sebelahnya
kelaparan” (HR. Bukhori dalam Adabul Mufrod).
Jika
Tetangga Menyakiti Kita
Untuk
permasalahan ini, maka cara terbaik yang dapat kita lakukan adalah bersabar dan
berdo’a kepada Alloh Ta’ala agar tetangga kita diberi taufik sehingga tidak
menyakiti kita. Kita menghibur diri kita dengan sabda Rosululloh,”Ada 3
golongan yang dicintai Alloh. (Salah satunya adalah) seseorang yang memiliki
tetangga yang senantiasa menyakitinya, namun dia bersabar menghadapi
gangguannya tersebut hingga kematian atau perpisahan memisahkan keduanya”
(HR. Ahmad).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar